Sep 17, 2018

10 Pertanyaan Menjebak Ini Pasti Kamu Temui saat Interview Kerja


Proses interview atau wawancara saat melamar pekerjaan, adalah saat-saat yang bisa membuat badan panas dingin. Bahkan sehari sebelumnya, kondisi psikologis bisa sedikit agak terguncang. Wah, gawat dong, jika sampai demikian. Alih-alih melakukan persiapan yang baik untuk menghadapi hari H, kita stres duluan.


Bagaimana tidak, baru saja kita melewati masa aneka lulus seleksi - mulai dari seleksi administrasi, kecakapan hingga kesehatan, kita harus bertatap langsung dengan pihak interviewer yang bisanya mewakili user langsung.

Wajar jika kemudian, muncul pertanyaan, kira-kira apa saja ya yang akan ditanyakan pada saat interview. Apakah, posisi yang ada sesuai dengan kualifikasi diri dan lain sebagainya. Atau jangan-jangan pewawancara ingin menjebak kemampuan kita dalam membuat kesimpulan cepat?

Nah, di bawah ini akan diberikan beberapa tips dan trik seputar interview kerja. Baca baik-baik, mudah-mudahan bermanfaat untuk mempersiapkan diri sebelum 'disidang' oleh pihak pewawancara.

1. Baiklah, Silahkan Gambarkan Diri Anda


Kaget? Ya, pertanyaan pertama ini bukan menghendaki jawaban Ya atau Tidak. Tapi lebih dari sejauh mana pihak HRD yang ada di hadapan kamu itu, ingin mengorek tentang karakter dasar kamu.

Hati-hati, karakter seorang pekerja merupakan aspek penting bagi perusahaan. Calon pekerja yang berkarakter kuat tentunya akan menarik perhatian pemberi kerja. Terutama jika karakter  sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Solusinya?

Pilihlah 3 kata yang dapat mendeskripsikan diri Anda. Sesuaikan pula dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar. Berikan gambaran karakter  yang sesuai dan pilih kata-kata positif. Misalnya yaitu jujur, pekerja keras, antusias, berkomitmen tinggi, mudah bekerjasama, komunikator yang baik, dan lain sebagainya.

Pastikan karakter yang disebut memang sesuai dengan karakter anda sesungguhnya. Kalau tidak sesuai lebih baik tidak usah disebut.

2. Apa yang Diketahui Tentang Perusahaan Ini?



Pertanyaan kedua ini cukup menarik dan penting. Ingatlah, pihak perusahaan tentu saja ingin mendapatkan calon karyawan yang terlebih dahulu mengenal tentang perusahaan mereka. Sehingga biasanya, dari jawaban yang diberikan, akan diketahui sejauh mana tingkat pengenalan calon karyawan tersebut akan identitas, visi dan misi perusahaan.

Tips dalam menjawab pertanyaan seperti ini, berusahalah fokus pada sisi positif perusahaan yang akan dilamar. Jangan sampai membandingkan dengan perusahaan yang terdahulu. Tunjukkan bahwa perusahaan yang sedang dilamar ini memiliki keunggulan-keunggulan yang membuat Anda tertarik untuk bergabung. Hal ini dapat membuat perusahaan menjadi semakin tertarik untuk memilih Anda sebagai karyawan.

3. Apa Alasan Tertarik Bergabung dengan Perusahaan Kami?


Memberikan jawaban positif tentu baik, tapi jangan sampai menunjukkan hal yang tak diinginkan oleh pihak pewawancara. Terhadap pertanyaan jebakan ketiga ini, biasanya kita akan langsung menjawab karena suasana kerja yang lebih nyaman dan kabar tentang gaji yang lebih tinggi.

Jangan terkecoh!

Tujuan dari pertanyaan jenis ini adalah berusaha mencari motivasi para pelamar yang sebenarnya. Setiap perusahaan lebih menginginkan pekerja yang loyal. Oleh sebab itu pastikan jawaban yang diberikan bukan jawaban remeh seperti kenaikan gaji.

Apalagi jika sampai mengutarakan ketidaknyamanan di perusahaan sebelumnya. Perusahaan yang baru tentu akan menilai Anda adalah orang yang tidak mau bekerja keras.

Sebaiknya jawab pertanyaan ini dengan alasan-alasan positif. Misalnya karena ingin berkontribusi lebih dalam menyalurkan bakat. Atau lebih karena posisi yang dilamar sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pastikan bahwa alasan bergabung lebih karena motivasi yang membangun.

4. Prestasi Apa yang Telah Diraih Dalam Karier?



Jangan tergesa menjawab. Cobalah untuk tetap berada dalam jalur logika pewawancara. Bahwa, dengan mengajukan pertanyaan di atas, perusahaan ingin menggali lebih jauh tentang diri kamu.

Jadi, wajar bahwa setiap perusahaan menginginkan calon karyawan yang terbaik. Oleh sebab itu perusahaan biasanya ingin mengetahui pencapaian di masa-masa sebelumnya. Sehingga perusahaan dapat mengukur tingkat keberhasilan jika seumpama perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan Anda.

Tipsnya, jelaskan dengan baik setiap pekerjaan yang telah diselesaikan di perusahaan sebelumnya. Berikan contoh keberhasilan yang telah diraih sebelumnya. Buktikan bahwa Anda layak untuk diterima di perusahaan idaman.

5. Jelaskan Rencana Pribadi Kamu ke Depan!


Ini juga termasuk jenis pertanyaan menjebak, yang sekaligus juga bisa membuat kamu tersisih dari seleksi. Kenapa? Karena tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tipikal karakter kamu, apakah termasuk "kutu loncat" atau jenis karyawan yang suka berpindah-pindah perusahaan. Petualang karir.

Tips untuk jenis pertanyaan ini, uraikan untuk tujuan jangka panjang pribadi kamu. Pastikan bahwa kamu melibatkan perusahaan yang dilamar sebagai bagian dari rencana. Jawablah dengan bijak dan pikirkan dengan matang. Jangan sampai menjawab seadanya.

6. Apa yang Kamu Ketahui tentang Pekerjaan yang Dilamar!


Bagian ini sebutlah sebagai inti dari sesi wawancara yang kamu jalani. Sangat penting untuk mengetahui posisi yang dilamar. Karena hal tersebut berkaitan dengan tugas  di perusahaan tersebut di kemudian hari. Perusahaan pasti enggan mempekerjakan orang yang tidak mengerti apapun tentang tugas-tugasnya.

Karena hal tersebut berarti butuh waktu lebih lama untuk membuat pekerja baru beradaptasi dengan lingkungan perusahaan. Oleh sebab itu, pastikan telah mencari informasi terlebih dahulu apa yang kira-kira akan menjadi tanggung jawab.

Dengan jawaban yang tepat, maka perusahaan akan merasa bahwa Anda adalah orang yang sesuai untuk mengisi posisi tersebut.

7. Terlalu Berpengalaman!


Setelah beberapa waktu melakukan wawancara dan mengetahui beberapa informasi mendasar terkait diri kamu, pewawancara akan coba mengusili kamu dengan pertanyaan bernada menyanjung seperti ini.

Jangan terkecoh!

Tipsnya, tetaplah menjawab dengan bijaksana. Pahami bahwa pertanyaan ini diajukan untuk menguji karakter kamu. Jika terjebak, maka kamu tentu akan menjawab dengan besar kepala.

Oleh sebab itu, pastikan menjawab dengan bijaksana. Tetap rendah hati dan utarakan terima kasih atas pujian tersebut. Jangan sampai watak asli  seperti sombong dan cepat puas terlihat dengan jelas.

Biasanya perusahaan enggan mempekerjakan pegawai yang sombong. Karena karakter tersebut dapat menyusahkan untuk bekerjasama dengan pegawai-pegawai yang lainnya.

8. Mengapa Berhenti?


Nah, ini termasuk pertanyaan yang bikin keki. Bak simalakama. Dijawab jujur, takutnya nggak sesuai dengan keinginan pewawancara. Dijawab ngarang, lha kok serasa bohong gitu..

Sekali lagi, tetaplah berusaha dalam alur logika pewawancara. Di sini, mereka ingin mengetahui karakter dan orientasi kamu dari alasan kamu berhenti bekerja.

Tipsnya adalah, hindari menyebutkan masalah pribadi sebagai alasan. Pastikan alasan karena sesuatu hal yang profesional. Pastikan juga bukan oleh karena konflik.

Menyebutkan ketidakcocokan dengan atasan di tempat sebelumnya, gaji yang sering terlambat atau banyaknya potongan, adalah contoh jawaban yang mengandung konflik.

Fokuslah pada jawaban bahwa ingin mencari posisi yang lebih baik untuk berkembang, sesuai minat dan bakat.

9. Bagaimana Pendapat tentang Lembur?



Bagi fresh graduate atau yang masih bersemangat dalam meniti karir, tentu saja pertanyaan ini tidaklah terlalu sulit. Tapi tetap saja, penting untuk memberikan gambaran tentang komitmen kamu terhadap bidang pekerjaan yang akan dilamar. Oleh sebab itu pastikan jawaban yang diberikan sudah cukup sesuai. Tidak berlebihan namun juga tidak kurang.

Maksudnya adalah, banyak yang tidak nyaman dengan pekerjaan tambahan berupa lembur. Namun di sini tetap tnjukkan komitmen dan antusiasme untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar mungkin.

Jika harus bekerja lembur pastikan bahwa waktu lembur tersebut masih dalam batasan toleransi. Sehingga jangan sampai jawaban yang diberikan terkesan basa-basi.

10. Berapa Gaji yang Diinginkan?


Pertanyaan pemungkas, namun biasanya sudah menggantung jawabannya sejak berangkat menuju tempat wawancara. Sialnya, menjadi cukup sulit untuk dijawab saat sudah berhadapan dengan tim pewawancara.

Tipsnya, ada baiknya diketahui terlebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan dilamar. Sisihkan waktu untuk mencari referensi dari internet atau para senior yang bisa kamu hubungi, terkait dengan sistem salary di perusahaan tersebut.

Perhitungkan faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan. Jelaskan ekspetasi anda, namun pastikan masih di dalam standar perusahaan. Sehingga anda dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan oleh perusahaan tujuan anda.

Silahkan dipelajari kembali 10 tips di atas, guna memberikan jawaban maksimal terhadap jawaban jebakan itu. Dengan memahami pertanyaan dari pewawancara serta mengetahui logika berpikir mereka maka kamu tentu akan lebih siap dalam menimpali semua pertanyaan dengan baik.

Sukses ya.. /red/